Selamat Datang Di Blognya Ozy Shira

Sabtu, 17 September 2016

AKU JATUH CINTA

Mungkin aku jatuh cinta padanya sejak pertama kali aku melihat dunia. Saat aku baru saja lahir dari Rahim bunda. Ketika ayah membisikkan salah satu dari 99 nama “الله اكبر ” yang artinya Allah Maha Besar. Frase pertama yang menyatakan ukuran, yaitu “besar”, dan merupakan frase pertama yang mengajariku bahwa 99 – 1 = 98. Sebuah perhitungan yang menyatakan bahwa aku masih harus mengenal 98 nama lagi setelah 1 diantara 99 nama kuketahui dari bisikan adzan. Dan orang – orang menyebut perhitungan itu sebagai pengurangan.

Pada masa selanjutnya, di setiap hari kelahiranku, mereka menyebutkan angka dengan kalimat “umur kamu sekarang 1 / 2 /3 /4 /….. tahun, nak”. Sebuah kalimat yang memberitahuku bahwa angka itu tak terhingga, yang disimbolkan dengan “∞”. Kalimat tersebut juga secara tidak sengaja mengajariku bahwa ketika usiaku 2 tahun, pada tahun berikutnya usiaku 3 tahun, yang artinya 2 + 1 = 3. Mungkin disini aku mulai mengenal penjumlahan.

Saat usiaku menginjak usia anak yang mulai belajar memahami satu sama lain, Mak (baca: Bunda) membiasakan aku untuk saling berbagi. Suatu hari ketika hendak makan, Mak berkata, “Nduk, maem sik karo ndok dadar gulo…, tapi mbak dingengei” (“Nak, makan dulu pakai telur dadar nih…, tapi sisakan untuk kakak”) dengan membawa piring berisi selembar telur dadar. Kemudian aku melihat Mak mengambil sendok dan pisau, lalu memotong telur dadar itu menjadi 2 bagian yang sama besar. Disini secara tidak langsung, Mak mengajariku bahwa selembar telur yang dimakan 2 orang harus dipotong menjadi 2 bagian sama besar. Dalam kalimat perhitungan ditulis 1 : 2 = 1/2. Angka pecahan pertama yang kukenal berasal dari kalimat yang orang- orang sebut dengan nama pembagian.

Pada waktu yang lain, ketika aku mulai mengenal tentang kepedulian secara tidak langsung Mak mengajariku, lagi-lagi dengan hal yang sangat sederhana. Ketika beliau mengajakku pergi ke warung untuk berbelanja, kemudian aku meminta jajan, Mak selalu berkata, “tumbase dua, Nduk… !,  Mbak ngko satu…” (“Belinya dua, Nak… !, Nanti kakak satu…”). Kalimat ini, memberitahuku bahwa jika ada 2 orang yang menginginkan 1 jenis benda, maka bendanya harus ada 2. Jika ditulis dengen angka, maka 1 x 2 = 2. Kebanyakan orang menyebut kalimat itu sebagai kalimat perkalian.

Keempat istilah yang secara tak langsung aku kenal tanpa nama itu kini kukenal dengan istilah pengurangan, penjumlahan, pembagian dan perkalian. Kemudian, seiring dengan pertumbuhan akal dan pemikiaranku, sekolah memberitahuku bahwa istilah – istilah itu orang – orang sebut dengan istilah MATEMATIKA. Sejak aku mengenal istilah terakhir tersebut, aku sadar, bahwa aku tak bias hidup tanpa perhitungan matematika. Semakin berkembang pemikiranku, semakin besar pula rasa penasaranku padanya. Sehingga aku berusaha mencari tahu segala hal tentangnya. Aku mempelajari apa yang ada padanya, hingga aku mengenal sifat – sifatnya, seperti komutatif, asosiatif dan distributive. Lebih dalam lagi aku mengenal tentang Geometri, Aljabar, Algoritma, Integral , dan istilah – istilah lainnya yang terus memancing rasa ingin tahu.

Setelah aku mengenal banyak hal tentangnya, aku terus menjaganya dalam pikiranku, agar tetap ada, dan aku rasa aku tak ingin kehilangannya. Baru kini aku tahu, aku selama ini telah JATUH CINTA pada MATEMATIKA.

NB: hanya cerita iseng… hehe. Thanks a lot for reading my sentences.

Salatiga, 17 September 2016 at 19:00 WIB

OZY SHIRA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar