Selamat Datang Di Blognya Ozy Shira

Jumat, 25 April 2014

MAHASISWA ATAU SANG PLAGIATOR???

MAHASISWA ATAU SANG PLAGIATOR???
By: Ozy Shira
Lagi-lagi, penulis terinspirasi dari pengalaman. Tapi saya juga tidak tahu, apakah mahasiswa di Perguruan Tinggi lain juga mengalami hal demikian.  Saya adalah seorang mahasiswa, jadi saya mengalami masa-masa menjadi mahasiswa. Berdasarkan pengalaman, sebagian besar dosen mata kuliah menggunakan metode presentasi dalam mata kuliah mereka. Dalam hal ini, dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat makalah secara berkelompok, kemudian mempresentasikan makalahnya kepada mahasiswa lain.
Dilihat dari kemanfaatannya, metode ini memberikan dorongan yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk menjadi mahasiswa yang mandiri, aktif, kreatif, bertanggung jawab, serta dapat membantu meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menguasai materi. Pembuatan makalah juga dapat melatih mahasiswa untuk berfikir ilmiah, dan sistematis. Rasa percaya diri juga dapat dilatih dan ditingkatkan melalui metode presentasi.
Selain itu, metode presentasi dapat meringankan beban dosen dalam mengajar. Dosen tidak perlu banyak bertindak atau berbicara untuk menjelaskan materi kuliah, karena mahasiswalah yang akan menjelaskan materi kuliah melalui presentasinya. Dengan metode ini, pengajar (baca;dosen) memberikan kesempatan penuh kepada mahasiswa untuk menuangkan pikiran dan gagasan-gagasan  mereka secara bebas.  
Namun demikian, segala sesuatu memiliki kekurangan. Metode presentasi yang membutuhkan persiapan materi berupa makalah kadang justru secara tidak langsung melatih mahasiswa untuk menjadi plagiator. Waktu yang terlalu singkat untuk mengerjakan sekian banyak makalah dengan sekian banyak materi yang sama sekali belum dikuasai oleh mahasiswa memaksa mahasiswa untuk mau tidak mau harus membuat, dan menghasilkan makalah sekaligus memahaminya sebelum melakukan presentasi. Tentu saja, hal ini memicu mahasiswa untuk mengambil jalan instan dengan rumus keyboard Ctrl+ C, Ctrl+ V, Ctrl+ X, lalu rapikan dan lanjutkan dengan rumus Ctrl+P, dengan sendirinya akan tercetak sebuah makalah, setebal apapun itu dan mungkin terasa mudah bagi mereka.
Apabila sumber makalah yang digunakan adalah buku, menurut saya itu dapat dikatakan “masih mending”, meskipun kadang masih mengusung gelar “sang plagiator” karena mahasiswa sering kali menulis kembali secara penuh (baca; menjiplak) dan tidak memparafrasekan isi buku tersebut tanpa menyebutkan sumber setelahnya.  Apalagi mereka tidak hanya mengambil satu atau dua paragraph saja, melainkan berlembar-lembar.
Sama-sama plagiator kenapa dikatakan “masih mending”? Ya…, tentu saja, setidaknya dengan menggunakan buku, sembari menulis kembali isi buku, mereka sedikit demi sedikit dapat sembari memahami materi. Akan tetapi bayangkan saja, sekian banyak mahasiswa era modern lebih suka mengambil jalan pintas yang lebih praktis, yakni menggunakan fasilitas internet. Internet menyediakan segala macam materi yang dibutuhkan oleh siswa. Dengan menggunakan rumus-rumus seperti yang telah disebutkan di atas, setelah mereka searching tema, kemudian download PDF atau browsing materi sesuai tema, makalah berhasil dicetak dalam waktu yang sangat singkat. Tapi, tentu saja mahasiswa yang demikian memiliki pemahaman yang lebih rendah daripada yang menggunakan buku. Kecuali jika telah ada proses pembelajaran sebelumnya.
Kenapa saya katakan demikian? Telah saya katakan sebelumnya bahwa saya adalah mahasiswa dan saya seringkali mengalaminya, lebih tepatnya melakukannya (jangan ditiru…hehe). Saya sering menggunakan rumus-rumus simple untuk menghasilkan makalah karena alasan keterbatasan waktu. Apalagi, nama  saya selalu diawal daftar mahasiswa, jadi saya selalu presentasi di awal masa perkuliahan. Namun, sebenarnya, dengan modal “niat” sebagai kaum intelektual, tidak sepantasnya mahasiswa menjadikan hal-hal demikian sebagai alasan. Pernah juga karena tidak sempat dan dengan keterbatasan waktu, saya membuat makalah dalam waktu satu malam dengan menggunakan buku-buku sebagai sumber, dan sama sekali tidak menggunakan internet. Makalah tersebut saya buat sebagaimana karya ilmiah sederhana yang sesungguhnya. Saya menyertakan inclusive note, foot note dan daftar pustaka. Saya memparafrase dan mengutip beberapa pendapat para penulis lalu saya mengembangkannya. Tapi, itu semua saya lakukan karena TERPAKSA. Dosen saya menuntut mahasiswa untuk membuat makalah yang sebenar-benarnya dengan sistematika yang telah ditentukan. Jika makalah yang di buat mahasiswa belum tampak sebagaimana karya ilmiah, makalah harus mengalami revisi sampai diperoleh karya ilmiah sesungguhnya.
Karena itu, selain berasal dari faktor waktu, materi dan kesadaran mahasiswa, terdapat juga beberapa faktor yang berasal dari dosen. Dosen yang kurang memperhatikan hasil karya mahasiswa dalam penyusunan makalah, membuat mahasiswa enggan membuat makalah yang sempurna. Sehingga, hal ini secara tidak langsung juga melatih mahasiswa untuk tetap merasa kesulitan dalam menghasilkan karya ilmiah.
Naaahhhh, sekarang yang paling penting adalah KERJA SAMA. Tidak perlu menyalahkan atau menjudge siapapun dalam hal mencetak para plagiator. Tidak ada yang lebih benar atau sangat salah. Yang ada adalah “existensi niat”(hehe…bahasa apa tuw??) yang harus dimiliki oleh kedua belah pihak. Mahasiswa harus menerima konsekuensinya sebagai mahasiswa yang sebenar-benarnya, demikian juga dengan dosen. Akan tetapi, peran aktif mahasiswa tetap menjadi hal utama, karena masa mahasiswa bukan lagi merupakan masa-masa untuk “bermanja-manja”. Masa mahasiswa adalah masa-masa membentuk kemandirian masing-masing. Jadi…, dalam hal ini berlaku hukum “Siapa cepat dia dapat, siapa niat dia selamat, dan siapa giat dia terangkat”. Tinggal tetapkan apa yang kamu inginkan, MAHASISWA ATAU SANG PLAGIATOR???
Jangan tersinggung bagi temen-temen yang tidak termasuk dalam golongan sang plagiator  ya…Saya hanya ingin menuliskan apa yang ada di pikiran saya. Saya tahu bahwa tidak semua mahasiswa termasuk dalam golongan yang saya jelaskan sebelumnya. Dan SELAMAT bagi para mahasiswa yang berhasil menjadi kaum intelektual yang sebenarnya…. Hehe…. Yang belum berhasil…, di coba yuuux…hehe (termasuk penulis)

Semoga bermanfaat…TERIMAKASIH… JJJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar