Selamat Datang Di Blognya Ozy Shira

Jumat, 22 Agustus 2014

Pesan Guruku

Berterima kasihlah,
Maka kau akan mendapatkan,
Bersabarlah,
Maka kau akan memperoleh,
Berjuanglah,
Maka kau akan meraih,
Dan sibukkanlah dirimu dengan memikirkan orang-orang yang menyayangimu
Teman, kadang kita gak sadar bahwa orang yang berada di dekat kita adalah orang yang benar-benar membenci kita. Bahkan, parahnya, kadang kita tak sadar kenapa dia membenci kita. Ada sebuah kisah mengenai dua orang yang telah bersahabat selama bertahun-tahun, tetapi kemudian salah satu diantara mereka, menjauh, entah kenapa. Sebut saja keduanya adalah si A dan si B.
Suatu hari si A terheran-heran oleh sikap si B yang berubah drastis dan kontras. Si B seolah menghindarinya, enggan menyapanya bahkan sangat jijik melihatnya. Si A penasaran dengan tingkah si B yang kini berubah. Melalui Short Service Message (SMS), si A bertanya kepada si B, “ Knp menghindar? Ada yang salah? Aq punya salah?”. Tak lama kemudian si B me-reply “G, g da yg salah…, km jg g salah, aq cuma ngerasa sakit n pengen nangis klo liat km, aq g bisa”.
Deg!. Sembari menahan keterkejutan, dengan rasa penasarannya, si A pun membalas, “Maaf kalau aq punya salah, tapi tolong ngomong, aku g ngerti”. Dalam hitungan detik, HP si A berdering, menunjukkan cahaya dan memperlihatkan tulisan 1 messege received. Dengan hati yang tak karuan, dia membukanya, membaca, “Maaf, km g da slh”.
Dalam hati si A bertanya-tanya, apa yag salah pada dirinya…Sebegitu jahatkah aku, hingga sahabatnya sakit hati ketika melihatnya?. Seberapa besarkah kebencian si B pada si A, sehingga membuatnya ingin menangis ketika melihatnya?
Pesan pendek itu adalah pesan pendek terakhir yang si B kirim untuk si A. Setelah itu, selama tiga bulan, seolah tak kenal sahabatnya. Dia terus dan terus menghindar. Bahkan, tak sedikitpun dia memberikan senyumannya ketika dia berpapasan dengan si A, meskipun si A berusaha tersenyum dan bahkan kadang menyapa. Hari demi hari si A jalani tanpa si B. Akhirnya, setelah berbagai usaha dilakukan si A untuk mendekati si B, si A memilih untuk tetap berlaku seperti tak terjadi apa-apa. Dia pasrahkan semuanya kepada Sang Pencipta. Dalam linangan air mata, Si A berusaha mengucap terima kasih, atas apa yang diberikanNya kepadanya. Ucapan terimakasih karena telah memberikan kesempatan untuk menjadi sahabat si B. Dia hanya berharap, jika memang DIA mengijinkan, maka ijinkanlah mereka dekat kembali.
Doanya tak sia-sia. Setelah tiga bulan, melalui seorang dosen, kebetulan mereka berada dalam satu kelompok belajar. Sejak itulah, sedikit demi sedikit, mereka kembali dekat, meski tak sedekat sahabat, melainkan teman biasa. Rasa syukur tak terkira, yang dirasakan si A. Begitu besar kekuatan doa.
Akan tetapi, tak berjalan lama. Dalam sebuah kegiatan kelompok yang berjalan selama satu bulan, si B tiba-tiba kembali menghindar. Tentu saja, si A kembali tak tahu apapun. Dia tak tau sama sekali sebabnya. Hingga saat ini. Dalam tangis yang kesekian kalinya, dia hanya mampu berdoa, memohon dan terus memohon, agar Sang Penguasa memberikan jawaban atas semua yang terjadi. Seorang guru memberinya nasihat, ketika dia berusaha mengungkapkan apa yang terjadi padanya.
“Berterima kasihlah, Maka kau akan mendapatkan. Bersabarlah, Maka kau akan memperoleh. Berjuanglah, Maka kau akan meraih. Dan sibukkanlah dirimu dengan memikirkan orang-orang yang menyayangimu”, tutur sang guru.

Ya…, itu lah yang diungkapkan sang guru pada anak didiknya. Kemudian beliau menjelaskan pada si A akan maksud perkataanya. “Sayang, Kamu memang harus berterima kasih pada orang-orang yang menyayangimu, karena mereka telah mengajarimu bagaimana caranya manyayangi. Tapi jangan luapa untuk berterimakasih juga pada orang-orang yang membencimu, karena merekalah yang selalu melatihmu untuk sabar. Berjuanglah untuk membuktikan bahwa kamu tak seburuk yang mereka katakan, agar kamu selalu menjadi lebih baik. Dan sibukkanlah dirimu untuk memikirkan orang yang menyayangimu, agar hidupmu bermanfaat, baik untuk orang yang menyayangimu ataupun yang membencimu. Dan tetaplah berdoa”, jelasnya penuh kesabaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar