Film Surat Kecil Untuk Tuhan yang disutradarai oleh Fajar Bustomi berhasil menghipnotis penulis. Uraian cerita yang bisa dibilang, mengiris hati penonton ini menguraikan tentang betapa kerasnya hidup.
Berawal dari dua kakak beradik yatim piatu yang tinggal bersama paman dan bibinya, tokoh bernama Anton dan Angel menggiring penonton pada nasib anak-anak malang. Anton dan Angel kabur dari rumah paman dan bibinya, usai melihat tindak kekerasan sang paman pada istrinya. Dengan penuh kepolosan mereka berjalan diantara rel-rel kereta api, tanpa tahu hendak kemana. Hingga mereka terlantar di sebuah kota besar. Menjadi gelandangan yang kelaparan.
Seorang laki-laki paruh baya mendekati mereka, saat mereka berusaha bersembunyi dari kejaran SATPOL PP. Dengan nada lembut penuh kasih, laki-laki itu menawarkan makan dan tempat tinggal. Hingga sampailah Anton dan Angel pada sebuah tempat penampungan anak. Laki-laki paruh baya itulah pemiliknya. ‘Om Rudi’, demikian anak-anak memanggilnya.
Seolah berputar 180 derajat. Om Rudi yang tadinya penuh kasih di mata Anton dan Angel, menjadi begitu bengis. Mereka berdua beserta anak- anak gelandangan yang lain dipaksa untuk menjadi pengemis dan pengamen. Parahnya lagi, Om Rudi meminta setoran dari hasil kerja anak-anak. Jika hasil mereka tidak mencapai target yang diminta, mereka mendapat berbagai macam hukuman berupa kekerasan fisik. Dari hukuman cambuk, pemukulan, setrika menenggelamkan kepala dalam air, hingga pemerkosaan.
Kekejaman seorang Rudi, tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Semua anak percaya bahwa mereka akan bebas dari semua aturan Rudi setelah mereka memiliki orang tua asuh. Karena itu, beberapa anak tampak gembira ketika Rudi memberitahu bahwa mereka akan segera diantarkan kepada orang tua asuhnya. Namun, keceriaan mereka berakhir di sebuah gudang tua. Mereka dibius hingga tak sadarkan diri, kemudian dibedah tanpa ampun. Organ-organ tubuh mereka diambil untuk dijual secara Ilegal. Berita tentang adanya orang tua asuh hanyalah kebohongan semata. Katanya (Rudi), wajah-wajah tak berdosa itu diantarnya ke Surga.
Kasus Sang Rudi baru dapat dipecahkan 15 tahun setelah Anton menjadi korban penjualan organ. Angel yang telah beranjak dewasa dan menjadi ahli hukum, berhasil menguak semua kekejaman Rudi. Berkat dorongan hatinya untuk mencari Anton, Angel mampu membuat Rudi dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Maraknya isu perdagangan anak dan organ tubuh baru-baru ini, mungkin menjadi salah satu sumber inspirasi sang penulis skenario. Secara keseluruhan, film ini benar-benar mampu menggertak hati penonton. Gambaran film tersebut secara tidak langsung mengingatkan kita akan pentingnya rasa syukur. Sekalipun hanya film, tetapi gambarannya begitu jelas, bahwa masih sangat banyak orang yang kurang beruntung di kehidupan nyata. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk terus melatih kepekaan sosial. Namun demikian, kewaspadaan juga perlu dimiliki. Tidak selalu, yang terlihat baik benar-benar baik, dan yang tampak buruk benar-benar busuk.
Hanya saja, menurut penulis, film ini kurang layak untuk ditonton oleh anak usia kurang dari 17 tahun. Penulis mengatakan demikian karena sebelum film dimulai, tertulis bahwa film itu hanya untuk 13+. Sementara, adegan-adegan kekerasan (meski tidak semua) digambarkan oleh para pemeran. Terlalu riskan jika ditoton oleh anak-anak yang masih dalam masa perkembangan otak. Pada masa ini, segala perkembangan otak yang terjadi, akan mempengaruhi kehidupan mereka selanjutnya. Masa remaja yang sangat rentan emosinya, seringkali tidak berpikir mengenai resiko. Mereka bisa saja meniru hal yang digambarkan dalam film tersebut secara spontan lantaran ada adegan film yang tertanam dalam alam bawah sadar mereka.
Salatiga, 04 Juni 2017, at 20:27
Ozy Shira
NOTE:
Demikian sekilas tentang film Surat Kecil Untuk Tuhan 2017. Untuk lebih jelasnya, bisa nonton sendiri filmnya. Mohon maaf, jika ada bagian tulisan, yang mungkin sedikit meleset. Hehe... tapi Insyaallah kurang lebihnya seperti itu. Mohon maaf juga, jika tulisannya masih tidak teratur...hehe, masih belajar.
Thanks for reading...