Selamat Datang Di Blognya Ozy Shira

Senin, 17 Agustus 2015

MAMALIA TERBANG

Pasti kalian tau donk, apa itu mamalia. Mamalia adalah hewan yang menyusui anaknya dan berkembang biak dengan cara melahirkan. Kalau mamalia seperti sapi, kambing, kucing dan sebagainya, memang sudah sering kita jumpai. Tapi yang ini, beda, dan unik. Mamalia yang bisa terbang dan selalu menyukai kegelapan. Yupz, kelelawar adalah salah satu mamalia terbang yang unik. Kelelawar sangat jarang di temui di siang hari, karena memang hewan ini hidup dalam kegelapan. Entah lah, mungkin mereka insomnia atau emang doyan begadang kalee ya…hehe. Nah, sekarang yang jadi pertanyaan, kok kelelawar bisa terbang dalam kegelapan ya??? Apa karena penglihatannya yang sangat tajam??

Yupz, mata kelelawar memang sangat tajam, tetapi jika tanpa cahaya sama sekali, setajam apapun penglihatannya, mata itu tidak akan berfungsi. Kan kita bisa melihat benda karena benda itu memantulkan cahaya ke mata kita. Nah, terus, apa donk yang bisa membimbing kelelawar untuk beraktivitas dalam keadaan gelap gulita?
Dalam hal ini, si mamalia terbang menggunakan indra yang lain untuk memandu terbangnya atau mencari mangsa. Kelelawar memiliki kemampuan untuk mengeluarkan sonar ultrasonic, yaitu suara berfrekuensi tinggi yang tidak dapat dikenali oleh manusia. Indra pendengaran manusia hanya hanya mampu mengenali bunyi audiosonik yang memiliki frekuensi antara 20 Hz- 20.000 Hz. Jadi, manusia tidak mampu mendengar bunyi dengan frekuensi kurang dari 20 Hz (Infrasonik) ataupun lebih dari 20.000 Hz (ultrasonik). Dengan demikian, bunyi ultrasonic yang dikeluarkan oleh kelelawar tidak mampu didengar oleh manusia.

Bunyi ultrasonic yang dikeluarkan oleh kelelawar tersebut mengenai benda di sekitar kelelawar, kemudian benda akan memantulkan bunyi itu kembali kepada kelelawar. Daun telinga kelelawar yang lebar menangkap pantulan suara tersebut, sehingga kelelawar mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya. Cara kerja ini hamper sama dengan radar pesawat terbang yang mengenali adanya pesawat musuh. Kemampuan kelelawar mengetahui lingkungan sekitarnya dengan menggunakan sistem sonar ini dikenal dengan istilah ekolokasi.
Selain itu, ada yang unik lagi dari si mamalia terbang ini. Si makhluk yang suka kegelapan ini tidur pada siang hari dengan cara menggantung dan posisi badan terbalik, yaitu kepala berada di bawah, sayapnya dilipat dan kakinya dikaitkan pada tempat bergantungnya, sehingga kelelawar tidak jatuh. Kok gitu ya???
Kelelawar memilih tidur dengan posisi terbalik untuk mempermudah hewan tersebut dalam memulai penerbangan. Posisi ini merupakan posisi terbaik bagi kelelawar untuk lepas landas, karena mereka tidak memiliki cukup tenaga untuk melakukan lepas landas langsung dari tanah ke udara. Kaki kelelawar juga tidak berkembang sehingga mereka tidak bisa berlari selayaknya burung yang hendak terbang langsung dari tanah.

Selanjutnya, posisi menggantung kelelawar pada saat tidur bertujuan untuk menghindari pemangsa. Dengan cara bergelantung, diharapkan mereka dapat terhindar dari para predator yang biasanya berupa burung pemakan daging. Hebatnya lagi, mamalia terbang ini memiliki adaptasi fisiologis yang unik yang memungkinkan mereka bergelantungan dalam posisi terbalik tanpa mengeluarkan energy sedikitpun. Kelelawar matipun akan tetap bertengger bergelantungan di tempatnya dan tidak jatuh sampai ada kelelawar lain yang menabraknya. Hal ini dikarenakan cakar kelelawar saat bertengger menggenggam permukaan yang dapat digenggam oleh cakarnya. Berat tubuh bagian atas akan menarik tendon yang terhubung dengan cakar ke bawah, dan menyebabkan cakar mengepal dan menggenggam tempatnya bertengger. Akibatnya, kelelawar tidak perlu melakukan apa pun lagi untuk menggantung terbalik. Ia hanya perlu mengerahkan energi untuk melepaskan cengkeramannya, dengan meregangkan otot-otot untuk menarik cakar terbuka.