[Verse]
If I were a boy
Even just for a day
I’d roll outta bed in the morning
And throw on what I wanted and go
Drink beer with the guys
And chase after girls
I’d kick it with who I wanted
And I’d never get confronted for it.
'Cause they’d stick up for me.
[Chorus]
If I were a boy
I think I could understand
How it feels to love a girl
I swear I’d be a better man.
I’d listen to her
'Cause I know how it hurts
When you lose the one you wanted
'Cause he’s taken you for granted
And everything you had got destroyed
[Verse]
If I were a boy
I would turn off my phone
Tell everyone it’s broken
So they’d think that I was sleepin’ alone
I’d put myself first
And make the rules as I go
'Cause I know that she’d be faithful
Waitin’ for me to come home (to come home)
[Chorus]
If I were a boy
I think I could understand
How it feels to love a girl
I swear I’d be a better man.
I’d listen to her
'Cause I know how it hurts
When you lose the one you wanted (wanted)
'Cause he’s taken you for granted (granted)
And everything you had got destroyed
[Bridge]
It’s a little too late for you to come back
Say it's just a mistake
Think I’d forgive you like that
If you thought I would wait for you
You thought wrong
[Chorus 2]
But you’re just a boy
You don’t understand
Yeah, you don’t understand, oh
How it feels to love a girl someday
You wish you were a better man
You don’t listen to her
You don’t care how it hurts
Until you lose the one you wanted
'Cause you’ve taken her for granted
And everything you had got destroyed
But you’re just a boy
Lantunan lagu Beyonce yang berjudul “If I Were A Boy” ini menceritakan
tentang perbedaan sifat antara pria dan wanita. Melalui lagunya, Beyonce
menggambarkan tentang kebiasaan buruk yang sering kali dilakuakan oleh seorang
pria. Pria dalam lagu tersebut digambarkan sebagai orang yang keras kepala,
egois, seolah tidak mempunyai perasaan. Dia akan bisa melampiaskan amarah
setiap saat tanpa sebab, membuang segala sesuatu yang ingin dibuang dan bebas
memukul siapapun yang ingin dia pukul, tanpa menerima perlawanan. Dia pergi
meninggalkan rumah untuk minum bir dan berburu gadis. Sementara kekasihnya
menunggu di rumah.
Keegoisan seorang pria dalam lagu tersebut semakin
dipertegas dengan keterangan bahwa pria selalu menganggap remeh wanita. Dia
selalu berfikir bahwa wanita adalah pemaaf, wanita adalah makhluk yang setia,
sehingga dia akan berfikir untuk terus berbuat kesalahan, tanpa memikirkan
bagaimana perasaan seorang kekasih wanita. Sang penyanyi mengungkapkan bahwa
pria tidak pernah mengerti dan tidak pernah mau mengerti apa yang dirasakan
oleh wanita. Yang mereka tahu, mereka hanya ingin berbuat sebebas mungkin.
Namun demikian, di akhir liriknya, Beyonce
mengungkapkan bahwa mereka (pria) suatu saat akan mengalami penyesalan, setelah
dia kehilangan orang yang dicintainya karena kesalahannya sendiri (kebiasaan
buruk). Pada saat itulah, seorang pria tidak lagi mampu berbuat apapun untuk
mengembalikan semuanya seperti semula, karena semua telah hancur oleh perilaku
dan sifat-sifatnya. Nilai moral yang dapat diambil dalam lagu tersebut adalah
tentang sebuah peringatan untuk manusia agar menjaga apa yang telah dimilikinya
dan senantiasa bersyukur.
Beyonce, dalam lagunya menggambarkan bahwa dia
menyamaratakan sifat semua laki-laki sebagaimana yang ia katakan dalam
liriknya. Hal ini dapat disebut sebagai Stereotype.
Berkaitan dengan Cross
Cultural Understanding (CCU), lirik lagu tersebut menggambarkan tentang “Cultural Conflict” yang muncul diantara
sepasang kekasih. Konflik tersebut muncul karena adanya perbedaan karakteristik
antar masing-masing individu. Untuk menyelesaikan konflik tersebut, diperlukan
pembelajaran untuk memahami karakteristik/ budaya orang lain.
Selain itu, judul “If I Were A Boy”, mengisyaratkan kepada pembaca lirik untuk
mengolah kalimat tersebut agar dapat diperoleh makna yang sebenarnya tanpa
harus mengetahui keseluruhan liriknya. “If
I Were A Boy”, menunjukkan bahwa penyanyi adalah seorang wanita. Hal
tersebut ditunjukkan dengan “If”
sebagai ungkapan pengandaian. Dalam CCU, proses pengolahan tersebut termasuk
dalam “The Encoding- Decoding Paradigm”.